Beberapa Alasan Kebijakan Permainan Casino Online Hanya Diperuntukan Bagi Umur Tertentu

Anda tentu paham, jika permainan judi, tidak bisa dimainkan oleh sembarang umur. Biasa ditemukan pada situs-situs judi online yang selalu memasang warning, bahwa situs mereka hanya hanya bisa diakses oleh mereka yang berumur 18+ atau bahkan 21+. Mengapa ada kebijakan seperti ini? Ada beberapa alasan kebijakan permainan casino online hanya diperuntukan bagi umur tertentu, salah satunya yakni bahaya judi bagi anak di bawah umur. 

Kami akan coba uraikan beberapa bahaya terkait perjudian untuk remaja yang harus menjadi perhatian para orang tua dan orang dewasa. Apa saja? Berikut uraiannya.

Beberapa Alasan Kebijakan Permainan Casino Online Hanya Diperuntukan Bagi Umur Tertentu

Menurut, National Council on Problem Gambling, perjudian sedang meningkat di kalangan remaja, dan antara 60 persen dan 80 persen siswa sekolah menengah melaporkan telah berjudi demi uang pada tahun lalu. Dari persentase ini, 4-6% dianggap sebagai penjudi bermasalah.

Perjudian merupakan sesuatu hal yang perlu ditanggapi dengan serius, jika tidak karena bisa sangat merusak otak, terutama bagi kaum muda.

Bahaya Terkait Perjudian Di Bawah Umur

Remaja saat ini hidup dalam masyarakat di mana perjudian tidak hanya dapat diterima secara sosial, tetapi juga dipromosikan dan diakses secara luas. 

Perjudian digambarkan di media sebagai aktivitas glamor yang dapat menghasilkan banyak uang, dan membuat Anda terlihat keren di antara teman-teman Anda. 

Namun, perjudian dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk masalah hubungan, masalah akademik, masalah keuangan, dan banyak lagi.

Peningkatan Risiko Mengembangkan Masalah Perjudian

Remaja 2-4x lebih rentan untuk memunculkan masalah kecanduan judi daripada orang dewasa. 

Remaja lebih cenderung mengembangkan kecanduan judi karena bagian otak mereka yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik dan masuk akal belum berkembang sepenuhnya. 

Oleh karena itu, mereka lebih impulsif dan tidak terlalu terhambat. Ini membuat mereka cenderung membuat keputusan yang buruk, yang berarti menghabiskan lebih banyak uang daripada yang seharusnya, dan membuat taruhan yang lebih berisiko.

Anak-anak yang diperkenalkan pada perjudian pada usia 12 tahun memiliki kemungkinan 4 kali lebih besar untuk mengembangkan masalah perjudian di kemudian hari. 

Perjudian bisa membuat ketagihan dan menyebabkan banyak masalah, termasuk ketidakstabilan keuangan, perselisihan relasional, dan gangguan kesehatan mental. 

Pada akhirnya, jika judi menjadi masalah, itu bisa sepenuhnya menggagalkan hidup seseorang.

Permasalahan Judi Pada Remaja

1. Masalah Kesehatan Jiwa

Tampaknya juga ada hubungan antara perjudian dan masalah kesehatan mental pada kaum muda. Ini dapat menyebabkan masalah rendah diri, stres, kecemasan, dan depresi.

Jika seorang remaja sudah memiliki gangguan kesehatan mental, mereka lebih rentan untuk mengembangkan kecanduan judi, karena mereka mungkin menganggap judi sebagai cara untuk meredakan gejala kecemasan atau depresi mereka. 

Perjudian juga dapat menyebabkan tekanan finansial dan masalah di tempat kerja atau sekolah, yang pada gilirannya dapat semakin menurunkan kesehatan mental.

2. Judi Bisa Menjadi Gateway Drug

Terlibat dalam perilaku berisiko perjudian dapat membuat anak di bawah umur, tentu penasaran dengan obat berbahaya dan cenderung ingin mencoba zat yang juga akan membuat agar mereka dapat memacu adrenalin. 

Terlebih, remaja adalah golongan yang dapat dengan mudah terpikat pada adrenalin yang diberikan oleh permainan judi serta zat-zat, yang membuat mereka akan cepat lepas kendali.

Bagaimana Perjudian Mempengaruhi Otak Remaja?

Remaja terkenal suka bereksperimen, dan perjudian tidak terkecuali. Namun, perjudian dapat berdampak serius pada otak remaja, menyebabkan masalah fokus, kontrol impuls, dan pengambilan keputusan.

Perjudian benar-benar memengaruhi sistem hadiah brian dengan cara yang sama seperti obat-obatan, dan menyebabkan “tinggi” saat mereka membuat taruhan berisiko. 

Saat Anda berjudi, otak Anda melepaskan dopamin, neurotransmitter perasaan senang yang membuat Anda merasa bersemangat.

Meskipun Anda pikir Anda hanya akan merasakan kesibukan ini ketika Anda memenangkan uang, itu hanya berasal dari tindakan memasang taruhan. 

Artinya, meskipun seseorang kalah berulang kali dan judi tidak lagi menyenangkan, mereka masih bisa terpikat pada tindakan judi.

Mengapa Remaja Berjudi?

Remaja berjudi karena berbagai alasan, tetapi tidak ada yang mulai berjudi dengan berpikir bahwa mereka akan menimbulkan masalah. 

Beberapa bentuk taruhan remaja judi yang lebih populer termasuk taruhan olahraga, poker, dan tiket lotere gosok.

1. Berjudi untuk Mengisi Kekosongan Emosional

Remaja dengan masalah perjudian melaporkan lebih banyak pengalaman hidup negatif secara keseluruhan dan peristiwa hidup negatif yang lebih besar daripada penjudi sosial atau non-penjudi. 

Mereka beralih ke perjudian untuk mendapatkan kepuasan instan, dan ini dapat dengan cepat membuat ketagihan.

Remaja mungkin juga berjudi sebagai cara untuk menghindari emosi yang sulit seperti kesepian atau merasa tidak cocok dengan masyarakat. 

Ketika mereka menang, itu dapat meningkatkan harga diri mereka dan untuk sementara membuat mereka merasa berada di puncak dunia.

2. Perjudian Sebagai Permainan Biasa

Perjudian sering dimulai sebagai permainan yang tidak bersalah antara teman, banyak yang bahkan tidak menganggap memasang taruhan sebagai perjudian. 

Namun, hal itu dapat dengan cepat lepas kendali, dan menyebabkan remaja kehilangan banyak uang dalam waktu singkat. 

Kehilangan uang dari perjudian dapat menyebabkan mereka merasa seolah-olah mereka harus memenangkan uangnya kembali, yang hanya menambah masalah perjudian lebih jauh, dan membuatnya lebih sulit untuk berhenti.

Remaja juga dapat mulai berjudi karena tekanan teman sebaya. Jika semua teman mereka melakukannya, mereka tidak ingin merasa dikucilkan atau seperti orang asing.

3. Berjudi untuk Sensasi

Remaja bisa menjadi impulsif, dan mencari adrenalin, dan judi memberikan itu kepada mereka. Mereka juga melihat perjudian sebagai cara mudah untuk menghasilkan uang.

Mengidentifikasi Masalah Perjudian pada Anak Remaja Anda

1. Uang Hilang atau Dicuri

Remaja mungkin tidak dapat melihat tanda-tanda bahwa mereka hampir kehilangan uang. 

Ini bisa terjadi saat anak remaja Anda berjudi dengan teman, atau di game online seperti poker atau kasino. Perjudian dapat dengan cepat lepas kendali dan menjadi masalah yang mengancam jiwa.

Misalnya, jika anak remaja Anda menghabiskan waktu berjudi dengan teman-temannya, dan tiba-tiba rekening tabungannya habis, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah perjudian. 

2. Terus-menerus Bermain Game

Anak-anak di bawah sangat mudah dipengaruhi dan cenderung akan mengalami kecanduan judi jika mereka mulai bermain game judi sejak dini. Ini tidak hanya berlaku untuk bentuk perjudian tradisional (permainan kasino, tiket lotre, poker) tetapi juga dalam bentuk baru yang kurang jelas seperti video game dan olahraga fantasi. 

Misalnya, obsesi terhadap skor olahraga bisa menjadi indikasi kecanduan taruhan olahraga.

3. Perubahan Perilaku

Perhatikan perubahan perilaku pada anak remaja Anda. Tanda-tanda peringatan termasuk hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati, tampak mudah tersinggung atau khawatir, atau perubahan pola tidur dan makan. 

Jika Anda memperhatikan bahwa anak Anda tiba-tiba membolos, mendapat nilai rendah, atau mengalami masalah lain di sekolah, ini juga bisa menjadi tanda bahwa ada masalah.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Masalah?

Pada akhirnya, tidak peduli seberapa hati-hati orang tua untuk mencegah masalah ini terjadi, anak-anak dapat dengan mudah menemukan jalan keluarnya. 

Jika itu terjadi, pastikan Anda berbicara dengan anak Anda dan bantu mereka memahami bahwa perilaku seperti itu bisa sangat berbahaya dan itu tentu saja bukan sesuatu yang harus mereka ikuti sampai mereka mencapai usia yang tepat. 

Pastikan Anda tidak bertengkar dengan anak Anda atau mulai berteriak, karena ini hanya akan berdampak sebaliknya. 

Bicaralah dengan mereka dan jelaskan semuanya sebaik mungkin dan yakinlah bahwa anak Anda akan mendengarkan nasihat Anda.